TEKNOLOGI WIRELESS CHARGING - NGECHARGE ENGGAK PAKE KABEL

Teknologi pengisian daya baterai (wireless charging ) sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi, pada 2013 ini merupakan tahun dimana teknologi tersebut akan menjadi perhatian utama.

Apa itu Wireless Charging?
Wireless charging sebenarnya bukan konsep baru. Ilmuwan abad ke-19 Nikolai Tesla pernah mendemonstrasikan bahwa daya listrik bisa ditransmisikan secara nirkabel lebih dari 100 tahun yang lalu, tetapi konsep tersebut belum banyak dikembangkan.

Seperti  namanya, wireless charging adalah pengisian ulang baterai tanpa kabel. Tidak ada lagi kabel yang dicolokkan dari sumber listrik ke smartphone. Namun saat ini sejumlah perusahaan besar (ada 120 perusahaan) termasuk Sony, Nokia, Texas Instruments, dan Samsung telah membentuk Wireless Power Consortium (WPC) untuk mempromosikan wireless charging berbasis teknologi induksi.Hasilnya adalah standar Qi (dibaca chi, yang berasal dari Bahasa Cina yang berarti energi).

Pada awal September 2012 lalu WPC mengumumkan telah mensertifikasi 110 produk konsumer mulai dari smartphone, charging pad, game controller, perekam Blu-ray Disc, charger telepon untuk mobil, jam, sampai modul charger yang dapat dipasang di meja dan furnitur lainnya.

Bagaimana cara melakukan isi ulang baterai pada perangkat yang kita miliki? Sebuah perangkat bersertifikat Qi dapat di-charge dengan menempatkannya di bantalan charger berlogo Qi. Kenyataannya teknologi ini tidak sepenuhnya wireless karena untuk mengisi baterai, Charger Pad (bantalan charger) masih harus terhubung ke stop kontak.

Di Indonesia sendiri telah hadir Nokia Lumia 920 dan Nokia 820 yang mendukung pengisian baterai secara wireless. Lalu ada Samsung Galaxy S4 dan dikabarkan iPhone 5s juga akan menerapkan teknologi ini. Kabarnya pengguna harus membeli back cover dan aksesori charging pad agar dapat mengisi ulang ponsel mereka tanpa harus mencolokkan kabel. Perlu dicatat juga Samsung adalah anggota dari standar yang dijalankan Aliansi Energi Wireless seperti Qualcomm, Broadcom dan lainnya. Samsung dan Apple adalah dua perusahaan yang sedang mengerjakan wireless charging ini pada smartphone 2013 mereka.



Nokia telah berkolaborasi dengan Fatboy untuk menyediakan bantalan (pad) pengisi ulang baterai. Vendor smartphone asal Finlandia ini telah pula bekerja sama dengan maskapai penerbangan Virgin Atlantic dan jaringan gerai Coffee Bead & Tea Leaf untuk menyediakan pad isi ulang baterai gratis kepada para pengguna Lumia 920.

Samsung melaporkan mereka sedang mencari Qi dari Wireless Power Consortium yang merupakan pilihan paling popular dengan anggotanya seperti Nokia, Motorola, LG dan HTC. Standar apapun yang dijadikan acuan, Samsung tidak akan mengintegrasikan teknologi ini pada Galaxy S IV mereka, tetapi akan menyediakannya untuk back cover (Nokia Lumia 820). Sudah tersedia juga Qi charger kits untuk Galaxy S III dari pihak ketiga, tetapi perangkat tersebut bukan perangkat resmi dari Samsung.

Apple juga dikabarkan akan menggunakan teknologi wriless charging ini pada produknya, tetapi perusahaan ini dikabarkan akan meyajikan dengan solusi rumahan, yang merupakan salah satu karakter dari raksasa Cupertino tersebut. Menurut pihak dalam, Apple sedang menginvestigasi implementasi teknologi tersebut untuk diterapkan sebagai perangkat tambahan dibandingkan menyatukannya pada iPhone 5S.

Dalam waktu kurang dari seminggu kita akan segera  mengetahui apakah wireless charging ini akan menjadi bagian Galaxy S IV dan seperti apa jenisnya? Sedangkan Apple sendiri, belum dapat diketahui kapan akan mulai mengimplementasi teknologi ini.

Wireless charging sebenarnya bukanlah barang baru. Smartphone Palm Pre yang diluncurkan pada tahun 2009 sudah menyediakan opsi wireless charging. Tetapi hingga sekarang masih jarang smartphone yang menawarkan charger nirkabel.
Apakah fasilitas wireless charging pada smartphone kurang menarik? Nyatanya Intel sekarang sedang mengembangkan ekosistem wireless charging. Intel berencana mengintegrasikan solusi wireless charging pada notebook, ultrabook, PC desktop, dan lainnya sehingga pengguna nantinya dapat mengisi ulang baterai smartphone mereka dengan mendekatkannya ke PC atau notebook yang sedang dipakai.

Caranya, pengguna menjalankan software pengaktif wireless charging pada komputer mereka dan meletakkan smartphone tersebut di sampingnya (dengan jarak sekitar 1 inci). Sambil bekerja di komputer, pengguna mengisi ulang baterai smarphone mereka.

Guna mewujudkan rencananya tersebut, Intel telah menunjuk Integrated Device Technology (IDT) untuk mengembangkan chipset untuk modul wireless charging. Chipset tersebut natinya dapat dipakai pada modul transceiver (pada komputer) dan reciever (pada smartphone atau peranti lain). Dengan chipset ini, menurut IDT, akan ada efisiensi biaya karena pengurangan jumlah komponen elektronik pada modul wireless charging.

Sebenarnya teknologi yang digunakan wireless charging bukanlah temuan baru. Teknologinya sama dengan yang digunakan pada dinamo pembangkit listrik atau transformator penaik/penurun tegangan.

Semua perangkat tersebut sama-sama menggunakan hukum Fisika, yaitu bila suatu kumparan kawat dialiri listrik maka akan timbul medan magnet. Sebaliknya, bila suatu kumparan dikenai dengan medan magnet, maka akan timbul aliran listrik pada kawat kumparan.

Dengan cara yang sama, charger yang berupa kumparan dialiri listrik. Sehingga timbul medan magnet di sekitarnya. Medan magnet ini mengenai kumparan yang telah dipasang di bagian belakang smartphone. Maka pada kumparan di smartphone timbul arus listrik yang seterusnya digunakan untuk mengisi baterai.

Jarak antara kumparan pada charger (transceiver) dan pada smartphone (receiver) harus sedekat mungkin. Makin jauh jaraknya, makin kecil listrik yang ditimbulkan pada kumparan di smartphone. Untungnya para peneliti di MIT pada tahun 2006 telah menemukan teknik resonansi sehingga jarak antara transceiver dan receiver bisa lebih jauh dibandingkan dengan induksi biasa. Mereka berhasil memisahkan kedua kumparan sejauh beberapa meter.


Pada penerapannya, jarak antarkumparan belum sejauh yang diriset di lab. Standar Qi yang dibuat oleh Wireless Power Consortium (WPC)  misalnya mendukung teknologi resonansi magnetik dengan jarak  sampai sejauh 40 milimeter. Walaupun bagi kita kedengarannya sangat mudah dan praktis, namun sebenarnya proses yang terjadi di balik itu semua cukup rumit secara teknis.

http://editoxer.blogspot.co.uk/2013/09/teknologi-wireless-charging.html
Wireless Charger: Mengisi Daya Baterai Tanpa Kabel

Wireless Charger: Mengisi Daya Baterai Tanpa Kabel

Wireless charger adalah salah satu dari banyak fitur baru yang muncul pada smartphone terbaru, mulai dari Google Nexus 4 dan Samsung Galaxy S4 hingga Lumia 920 Nokia. Bahkan ada yang menambah kemampuan pengisian nirkabel untuk Apple iPhone 5.

Wireless charger menggunakan induksi magnetik. Perangkat diletakkan di atas permukaannya dan baterai diisi secara otomatis - tidak dibutuhkan kabel.

Cara Kerja Wireless Carger
Wireless charger segera menarik perhatian karena memungkinkan Anda untuk mengisi daya smartphone Anda lansung tanpa mencolok ke kabel. Hanya dengan menempatkan smartphone pada charger nirkabel, pengisian daya segera dimulai. Tentu saja, wireless charger sendiri masih harus dipasang ke colokan dinding. Keharusan untuk menggunakan perangkat terpisah yang harus dicolok ke dinding inilah yang menyebabkan Phil Schiller, Apple, berpendapat bahwa pengisian nirkabel "sebenarnya, untuk kebanyakan situasi, akan lebih rumit" - karenanya iPhone belum mengadopsi pengisian nirkabel.

Wireless carger lebih tepat disebut sebagai "pengisian induktif" karena menggunakan induksi magnetik. Penjelasan singkat adalah perangkat ini menggunakan magnet untuk mengirimkan energi. Arus yang berasal dari stop kontak dinding bergerak melalui kawat dalam charger nirkabel, menciptakan medan magnet. Medan magnet menciptakan arus listrik dalam kumparan di dalam perangkat elektroniik. Kumparan ini terhubung ke baterai dan arus listrik mengisi baterai. Perangkat harus memiliki hardware yang sesuai untuk mendukung pengisian nirkabel - perangkat tanpa kumparan yang tepat tidak dapat diisi secara nirkabel.

Penggunaan di smartphone semakin marak, tapi Anda mungkin sudah menggunakan perangkat dengan wireless charger. Jika Anda memiliki sikat gigi elektrik, mungkin anda telah menggunakan teknologi wireless charger - jika tidak, akan ada risiko terjadi sengatan listrik mengingat sikat gigi dan charger-nya bisa menjadi sangat basah.

Standar
Wireless charger telah menjadi lebih dan lebih umum. Anda dapat membeli ponsel dengan kumparan wireless charger di dalamnya, membeli pad pengisian nirkabel dari toko elektronik, dan lokasi bisnis seperti Starbucks mulai menyediakan wireless charger, sehingga Anda dapat menempatkan smartphone Anda dan mengisi ulang selagi Anda minum kopi.

Ada satu masalah: Perusahaan yang terlibat belum memiliki kesatuan standar untuk wireless charger.

Standar ini harus dirancang untuk memastikan bahwa perangkat dan pengisi daya nirkabel dari perusahaan yang berbeda dapat bekerja sama. Ada tiga standar: Qi, PMA (Power Matter Alliance) Powermat, dan A4WP (Alliance for Wireless Power). Terjadi banyak keruwetan pada saat ini. Sebagai contoh, Google saat ini mendukung teknologi PMA Powermat. Namun, wireless charger pada Google Nexus 4 menggunakan standar Qi karena diproduksi oleh LG. Namun, LG sekarang juga bergabung dengan PMA.

Sementara perangkat saat ini banyak yang menggunakan standar Qi, namun sepertinya standar PMA mungkin menjadi yang paling populer di masa depan - yang berarti perangkat saat ini mungkin tidak kompatibel dengan pengisi wireless charger di masa depan. Ada juga kemungkinan bahwa standar lain dapat mengambil alih.

Bagaimana Anda Dapat Menggunakan Wireless Charger Pada Saat Ini?
Untuk menggunakan wireless charger dengan smartphone, Anda akan membutuhkan smartphone yang mendukung wireless charger dan pad wireless charger.

Smartphone populer yang mendukung wireless charger termasuk diantaranya:

  • Google Nexus 4.
  • Samsung Galaxy S4: Anda akan membutuhkan official "wireless charger cover" yang menggantikan panel belakang Galaxy S4.
  • HTC Droid DNA: ponsel HTC lainnya, seperti HTC One, tidak didukungan wireless charger.
  • Nokia Lumia 920 dan Lumia 820.
  • iPhone Apple 5: Wireless charger tidak termasuk dalam paket iPhone 5, tetapi Anda dapat membeli Powermat yang menambahkan kemampuan pengisian nirkabel ke iPhone Anda.
Semua smartphone di atas menggunakan standar Qi, kecuali Apple iPhone 5 yang dibuat oleh Powermat, yang menggunakan standar Powermat sendiri.

Hati-hati saat membeli pad wireless charger untuk memastikan mereka bekerja dengan smartphone Anda. Meskipun wireless charger ditujukan untuk bekerja pada semua smartphone bersertifikat yang mendukung standar tersebut - Nexus 4, yang menggunakan standar Qi, seharusnya bekerja dengan semua pengisi Qi - namun beberapa pengguna kecewa karena menemukan Nexus 4 mereka tidak bekerja dengan charger Qi tertentu. Ini adalah masa-masa awal perkembangan wireless charger smartphone, dan tampaknya masih diperlukan perkembangan lebih lanjut, terlebih dalam hal standarisasi.

http://www.indoenergi.com/2013/07/wireless-charger-mengisi-daya-baterai.html
Mengenal Teknologi Wireless Charging

Mengenal Teknologi Wireless Charging

Pernahkah Anda mendengar tentang Teknologi Wireless Charging ?. Mungkin timbul petanyaan di benak Anda, sejenis apakah teknologi ini ?. Wireless charging adalah fitur yang saat ini sudah cukup banyak terlihat pada smartphone high-end dan beberapa diantaranya bertategori premium.
Dua kelompok besar yakni Power Matters Alliance (PMA) dan Wireless Power Consortium, sedang membuat standar charging yang akan diadopsi secara luas oleh industri. Hal ini erat hubungannya dengan beberapa merek seperti HTC, LG, SAMSUNG, BLACKBERRY, ZTE, & GOOGLE.
Qi adalah standar global untuk wireless charging. DenganQi Anda tidak lagi harus membawa pengisi daya terpisah untuk setiap perangkat Anda. Ambil perangkat Qi-enabled Anda, dan Anda cukup menemukan charging station terdekat ketika perangkat Anda dalam kondisi lemah baterai.
Kedepannya, Qi charging station akan ada dimana-mana seperti halnya hotspot Wi-Fi. saat ini Qi menjadi standar dan diterapkan di beberapa smartphone Nokia Lumia. Secara garis besar, teknologi Wipower dari Qualcomm juga mengadopsi teknologi ini. Anda dapat secara bersamaan mengisi berbagai perangkat elektronik sperti ponsel, kamera digital, game controller, alat-alat listrik tanpa harus mencokolkannya di charger bawaan.
Cara kerja dari induktif charging atau lebih dikenal sebagai wireless charging adalah dengan menggunakan medan elektromagnetik untuk mentransfer energi antara dua benda. Hal ini biasanya dilakukan dengan sebuah alat bantu yang disebut sebagai charging station. Energi dikirim melalui kopling induktif ke perangkat listrik, yang kemudian dapat menggunakan energi itu untuk mengisi baterai atau menjalankan perangkat tertentu.
Charger induktif biasanya menggunakan kumparan induktif untuk menciptakan medan elektromagnetik bergantian dari dalam base station pengisian. Dan kumparan induktif kedua dalam perangkat portable akan mengambil daya dari medan elektromagnetik dan mengubahnya kembali menjadi arus listrik untuk mengisi baterai. Kedua kumparan induksi dalam jarak yang berdekatan bergabung untuk membentuk sebuah transformator listrik.
KELEBIHAN WIRELESS CHARGING
- Menurunkan resiko terhadap listrik atau kongslet di saat penggunaan.
- Tidak terjadi korosi ketika semua perangkat elektronik tertutup.
- Dari segi kenyamanan dari pada harus menghubungkan kabel listrik, perangkat dapat ditmpatkan pada stand/ station.
KEKURANGAN WIRELESS CHARGING
- Kelemahan utama pengisian induktif adalah afisiensi yang lebih rendah dan meningkatkan pemanasan antara dua perangkat dibandingkan dengan kontak langsung.
- Karena efisiensi yang lebih rendah, perangkat dapat memakan waktu lebih lama untuk melakukan pengisian dibandingkan dengan pengisian tradisional.
- Ketika terhubung ke kabel, perangkat mobile dapat bebas bergerak dan dioprasikan saat pengisian. Dalam beberapa implementasi dari pengisian induktif (seperti standar Qi), perangkat mobile harus dibiarkan pada pad, dan dengan demikian tidak dapat dipindahkan atau mudah dioprasikan saat pengisian.
Demikian postingan kali ini semoga bermanfaat, jangan lupa untuk melihat artikel bermanfaat lainnya.
if my posting can be help your problem, don't forget to share it, or follow this blog for other interesting information

http://mwahid-21.blogspot.co.uk/2013/05/mengenal-teknologi-wireless-charging_5.html